Seperti Hatiku Tahu, Hatimu Pun Tahu.
Aku ingin bilang, aku paham kenapa kamu sakit. Namun sesuatu menahannya untuk keluar. Aku ingin bilang, aku sakit melihat kamu sakit. Namun hati memaksaku untuk diam, rasanya kita sama-sama tahu, Namun aku enggan menjawabnya. Aku tidak ingin bersamamu hanya karena enggann sendiri. Aku tak layak untuk itu.
Dan jika peristiwa jatuh hati diumpamakan air terjun, maka bersamamu aku telah merasakan jatuh berkali-kali. Kemudian sesuatu membawaku ketempat datar, dan hatiku berhenti mengalir.
Tapi aku masih ingin mengalir, hatiku belum mau mati, kita harus memecah dua agar sama-sama
bergerak. Tiba-tiba tanganku merengkuhmu, kau meminta untuk di lepas, namun aku bertahan. Kau pun perlahan mulai tenang dan mendekapku balik. Hati-hati, lenganku melonggar, melepaskanmu dariku. Aku tahu kini aku telah dimengerti meski hanya sekali. Aliran ini memecah, indah. Meski aku berbalik pergi dan tak kembali
-K-